Berpikirlah Bahwa Tidak Ada Orang yang sama

Kita sebagai manusia pasti pernah merasa iri dan menginginkan hal yang sama yang dimiliki teman kita, misalnya kepandaian, bakat, maupun barang mewah. Kita tidak memikirkan diri kita saat melihat teman kita memiliki apa yang tidak kita miliki. Apakah kita sanggup untuk memiliki hal yang sama dengannya, atau kita malah lebih memilih untuk tetap dalam keadaan seperti sekarang, itulah salah satu pertanyaan yang seharusnya muncul dibenak kita ketika melihat teman memiliki nilai  IQ yang tinggi misalnya.Untuk itu pertama, marilah kita berpikir dengan cara seperti berikut:

Hanya Ada Satu Anda
Kita mempunyai kemampuan, dan kepribadian yang berbeda dengan orang-orang disekitar kita dan kita semua tidak dapat diperlakukan sebagai orang yang sama. Tetapi, banyak diantara kita yang malah berpikir sebaliknya, yaitu berpikir bahwa Saya harus bisa menjadi seperti dia. Cara berpikir yang seharusnya adalah dengan berpikir bahwa hanya ada satu Anda di dunia ini. Bisakah kita berpikir seperti itu? Tentu saja kita bisa jika ada usaha untuk melampaui orang yang membuat kita iri. Jika kita telah melampauinya, orang tersebut pasti akan berusaha untuk melampaui diri kita, jadi kita harus tetap bisa mempertahankan keadaan kita yang telah melampaui mereka dan mulai melampaui orang lain yang lebih diatas kita.

Tidak Ada Dua Orang yang Sama

Kita semua dilahirkan dengan kekuatan dan kelemahan kita sendiri, dan tidak ada rumus ajaib yang dapat bekerja bagi kita semua. Kita memiliki persamaan dan perbedaan, tetapi persamaan itu bukanlah hal yang patut dibanggakan karna jika ada 2 orang yang dikatakan 100% mirip, kedua orang itu tidaklah sama karna mereka pasti memiliki perbedaan disuatu hal, misalnya orang pertama nilainya lebih tinggi dari orang kedua. Untuk itu, jika kita berpikir ada dua orang yang sama, itu adalah pernyataan yang salah. Jika kita memiliki persamaan yang banyak, cobalah untuk mencari perbedaan-perbedaan satu sama lain yang membuktikan bahwa kita itu berbeda.

Keunikan Setiap Orang

Kita semua dilahirkan dengan ciri khas masing-masing,atau bahan mentah sendiri. Misalkan kita seperti sebongkah batu, beberapa diantara kita mungkin merupakan granit, marmer, dan sebagainya. Jenis kita tidak dapat diubah tetapi, bentuk kita bisa diubah. Sama seperti kepribadian kita, disatu sisi, kita merupakan orang yang baik, dan dikagumi. Tetapi, disisi lain kita bisa saja merupakan orang yang diabaikan, dan dihina oleh orang-orang disekitar kita. Orang-orang bisa mengetahui kepribadian kita tetapi kepribadian tersebut tidak dapat diubah oleh orang-orang tersebut. Hanya kita yang bisa mengubah kepribadian kita masing-masing tetapi, jenis batu kita tetaplah sama dan tidak bisa diubah.
Watak saya adalah diri saya yang sesungguhnya; kepribadian saya adalah pakaian yang saya kenakan. Saya telah mengambil diri saya yang sesungguhnya dan memberinya pakaian, tetapi saya belum mengubah batu yang dibawahnya secara permanen.
Jika kita bisa memahami diri kita sendiri:
Tahu dari apa yang telah saya lakukan
Tahu siapa diri saya sesungguhnya
Tahu alasan kita bereaksi seperti yang kita lakukan
Tahu kekuatan dan kelemahan yang kita miliki dan apa yang harus kita lakukan dengan kekuatan dan kelemahan tersebut. 
Setelah kita tahu siapa diri kita yang sesungguhnya, kita bisa mulai belajar memahami jiwa kita, meningkatkan kepribadian kita, dan belajar menyesuaikan diri dengan orang lain disekitar kita. Kita tidak akan berusaha meniru orang lain dan menangisi diri kita yang masih kita anggap tidak sederajat dengan teman kitaa, tetapi kita harus berusaha untuk mengembangkan potensi yang kita miliki untuk melebihi teman-teman kita.


Terima kasih karna telah meluangkan waktu untuk membaca blog ini, semoga blog ini bermanfaat